yudas Iskhariot adalah seorang dari Murid Yesus. Dia sudah bersama dengan Yesus selama 3.5
tahun pelayanan Yesus di dunia ini.
Namun, pada saat-saat terakhir pelayanan-Nya di dunia ini, Yudas
kemudian menjadi seorang pengkhianat.
Dia menghianati Yesus, Gurunya.
Dan, naas, penyesalannya dilakukan dengan cara yang salah. Dia meninggalkan Yesus untuk selamanya. Dia meninggalkan kelompok murid-murid. Dan dia mengakhiri hidupnya dengan seutas
tali, suatu cara yang tidak dikehendaki oleh Tuhan. Dia mati dalam dosanya.
Petrus menyatakan, bahwa peristiwa Yudas sudah
dinubuatkan oleh raja Daud. "Sebab
ada tertulis dalam kitab Mazmur: Biarlah perkemahannya menjadi sunyi, dan
biarlah tidak ada penghuni di dalamnya: dan: Biarlah jabatannya diambil orang
lain.” Kisah 1:20. Jadi, tempat Yudas sudah dinubuatkan, akan
diambil oleh orang yang lain.
Kita perlu menyadari, bahwa hal ini akan terulang lagi di
akhir zaman. Yesus menyatakan: “Tetapi banyak orang yang terdahulu akan
menjadi yang terakhir dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu.” Markus 10:31.
Banyak orang yang telah lama berada dalam iman, berada dalam kebenaran,
pada akhirnya akan tergoncang keluar dan hilang, sama seperti Yudas. Namun, tempat mereka tidak dibiarkan kosong. Sama seperti Matias, yang dipilih Allah untuk
menggantikan tempat Yudas, demikian juga akan muncul orang-orang yang akan
menggantikan tempat orang-orang yang akan hilang nanti.
Ellen White menuliskan:
“Tidak semua yang mengaku memelihara Sabat akan dimeteraikan. Ada
banyak, bahkan di antara mereka yang mengajarkan kebenaran kepada orang-orang
lain, mereka itu tidak akan memperoleh meterai Allah pada dahinya.” Testimony
Treasures, vol. 2, p. 68. Selanjutnya,
dia menuliskan “Sementara angin ribut mendekat, suatu jumlah yang besar yang
mengaku percaya kepada pekabaran malaikat ketiga, tetapi tidak disucikan
melalui penurutan kepada kebenaran, merobah posisi mereka dan bergabung dengan
pihak musuh.” GC. 608. Dari kenyataan
ini, ternyata ada banyak orang yang akan meninggalkan gereja dan iman mereka,
sebagaimana dengan Yudas. Namun,
sebagaimana Matias, ada yang akan dipilih Allah untuk menggantikan posisi yang
telah hilang. Kembali, Ellen White
menuliskan: “Ada banyak jiwa keluar dari
barisan-barisan dunia, keluar dari gereja-gereja bahkan dari gereja Katolik
yang semangatnya akan jauh melebihi mereka yang sudah berada dalam barisan dan
berbondong-bondong mengumandangkan kebenaran sejak waktu itu.” 3SM.
386,387. Kemudian, “Ribuan orang pada jam kesebelas akan
menyadari dan mengakui kebenaran…dengan kecepatan yang mengejutkan gereja, dan
nama Allah saja akan dimuliakan.” EGW’ 88 775.
Matias dipilih Allah untuk menggantikan posisi Yudas yang
telah hilang itu. Siapa sebenarnya
Matias ini sehingga dia dipilih Allah untuk menggantikan posisi Yudas? Mari kita pelajari siapa Matias itu melalui
catatan Kisah Para Rasul 1:21-24 mengenai syarat-syarat mereka yang akan
menggantikan Yudas. Tentunya semua
syarat ini dimiliki oleh Matias karena Matiaslah yang pada akhirnya dipilih
Allah untuk menggantikan posisi Yudas, dengan demikian, kita dapat mengenal
siapa Matias itu dan ciri-ciri orang yang akan dipilih Allah untuk menggantikan
mereka yang akan hilang.
Kis. 1:21 “seorang
dari mereka yang senantiasa datang berkumpul dengan kami”. Ayat ini menyatakan siapa Matias itu. Dia adalah seorang yang senantiasa berkumpul
dengan rasul-rasul. Dia adalah orang
yang senang dengan persekutuan orang-orang percaya. Dia adalah orang yang aktif dalam perkumpulan
orang-orang yang percaya.
Selanjutnya, Matias adalah yang selalu berkumpul dengan
orang-orang yang bersama-sama dengan Tuhan.
Syarat yang Petrus sampaikan:
“berkumpul dengan kami selama Tuhan Yesus bersama-sama dengan
kami”. Kis. 1:21. Dia adalah tipe orang yang mau berkumpul
dengan orang-orang yang tidak mencintai Tuhan.
Dia bukanlah orang yang suka berkumpul dipertemuan-pertemuan yang
mendatangkan dosa. Raja Daud menuliskan: “Berbahagialah orang yang tidak berjalan
menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan
yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat
TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam.” Dari ayat ini kita mendapati, orang yang senang
berkumpul dengan orang percaya adalah orang yang tidak senang dengan pergaulan
yang fasik, tidak senang dengan perbuatan-perbuatan dosa, dan tidak suka
mencomooh. Ini adalah orang yang suka
akan firman Tuhan. Itulah Matias. Itulah orang-orang yang pada akhirnya akan
menggantikan posisi Yudas.
Kis. 1:22 “yaitu
mulai dari baptisan Yohanes sampai hari Yesus terangkat ke sorga meninggalkan
kami”. Matias adalah tipe orang yang mau
mengikuti Yesus apapun yang terjadi.
Kita mengetahui melalui catatan kitab suci bahwa, saat ketika Yesus
dibaptiskan sampai pada kenaikan-Nya, merupakan masa-masa yang sulit. Ini adalah hari-hari yang penuh dengan
pencobaan dan tantangan. Tapi, kita
melihat, Matias adalah orang yang tidak meninggalkan Tuhannya dalam keadaan
apapun. Demikian juga mereka yang akan
dipilih Allah pada akhirnya.
Kis. 1:22 “untuk
menjadi saksi dengan kami tentang kebangkitan-Nya.” Matias adalah orang yang siap untuk menjadi
saksi tentang kebangkitan Tuhan. Mereka
yang pada akhirnya dipilih adalah mereka yang siap menjadi saksi.
Kis. 1:23 “Lalu mereka mengusulkan dua orang: Yusuf yang
disebut Barsabas dan yang juga bernama Yustus, dan Matias.” Matias berarti hadiah dari Tuhan. Hal ini cocok dengan apa yang dia alami. Dia merupakan pemberian dari Tuhan untuk
mengisi posisi Yudas. Namun, arti yang
lain dari nama ini adalah: memberikan,
menghadiahkan, saat ini memberikan. Dari
arti namanya, kita bisa mengetahui bahwa, Matias adalah orang yang suka
memberi. Dan bentuk pemberiannya adalah
bentuk “present” dan “aktif”. Jadi,
Matias adalah orang yang suka memberi dalam berbagai keadaan.
Kis. 1:24 “Mereka semua berdoa dan berkata: ‘Ya Tuhan,
Engkaulah yang mengenal hati semua orang”.
Tuhan mengenal hati Matias. Dan,
jika Tuhan memilih, Tuhan akan melihat dari hati. Hati orang yang dipilih oleh Tuhan adalah
hati yang tidak memiliki tipu, dusta, dan kemunafikan. Tuhan memilih orang yang akan dipakai dalam
pekerjaan-Nya yaitu orang yang hatinya tidak mencintai suap. Tuhan memilih orang yang hatinya adalah jujur
dan benar. Ellen White menuliskan: “Kebutuhan terbesar dunia saat ini adalah
kebutuhan akan manusia-manusia, - manusia-manusia yang tidak bisa
diperjual-belikan; manusia-manusia yang dalam hati sanubarinya yang dalam
adalah benar dan jujur; manusia-manusia yang tidak takut untuk menyebut dosa
dengan namanya yang benar; manusia-manusia yang hati nuraninya adalah benar
kepada kewajiban sebagaimana jarum kompas yang mengarah ke kutub;
manusia-manusia yang akan berdiri untuk kebenaran, sekalipun langit-langit
runtuh” Ed. 57.
Kis. 1:24 “tunjukkanlah kiranya siapa yang Engkau
pilih”. Matias adalah tipe orang yang
tidak memusingkan kedudukan. Dia
membiarkan Tuhan yang memilih. Dia tidak
mengangkat dirinya sendiri untuk suatu posisi.
Dia tidak mempromosikan dirinya untuk menjadi seorang pemimpin. Dia adalah orang yang berserah kepada rencana
Tuhan, biarlah kehendak Tuhan yang terjadi.
Dari fakta tentang Matias, kita bisa mengambil sebuah
kesimpulan bahwa: orang-orang yang akan
meninggalkan barisan umat Tuhan, adalah mereka yang tidak memiliki karakter
dari pada Matias. Sedangkan mereka yang
ada di luar sana, yang memiliki karakter seperti Matias, pada akhirnya akan
dipilih oleh Allah untuk menjadi orang-orang yang akan dipakai-Nya pada pekerjaan
yang sangat besar, yang terakhir. Tuhan
memberkati.
oleh: Pdt. Glen RumaL