PERINGATAN TENTANG KEKAYAAN
Anda pernah mendengar lagu ciptaan Iwan Fals yang berjudul Bento?
Lagu yang liriknya menggambarkan sosok pria bernama Bento dengan
rumah real estat, mobil banyak, dan harta melimpah. Seorang "bos
eksekutif dan tokoh papan atas". Iwan Fals mendendangkan lagu itu
sebagai kritik sosial, karena tokoh kaya itu adalah bos yang
jahat,
tukang korup, dan meraih harta kekayaan dengan menyingkirkan
rakyat
miskin. Lagu Iwan adalah kritik terhadap pihak penguasa waktu itu,
sebuah peringatan tentang kekayaan.
Peringatan tentang kekayaan pun menjadi perhatian rasul Yakobus.
Peringatannya begitu keras: orang-orang kaya akan menangis dan
meratap karena tumpukan harta mereka akan hancur (ayat 1-2).
Tampaknya di gereja yang menjadi tujuan surat Yakobus, ada
kesenjangan antara yang sangat kaya dan yang sangat miskin (lihat
1:9-11, 2:1-4). Tentu saja, menjadi seorang kristiani yang kaya
tidaklah salah. Menjadi salah jika, sebagaimana disoroti Yakobus,
orang kaya tersebut menumpuk kekayaan untuk dirinya sendiri (ayat
2-3), bahkan dengan cara menindas pekerjanya (ayat 4), lalu hidup
dalam kemewahan yang sia-sia (ayat 5), terlebih menghancurkan
hidup
orang benar (ayat 6). Kekayaan menjadi duka bagi hati Allah ketika
kita meraihnya dengan cara yang salah serta tujuan yang salah.
Bagaimana kita memperlakukan kekayaan? Hati-hati, agar tidak
menumpuk harta di bumi, yang didasari motivasi tak suci. Apalagi
dengan cara yang tak murni. Semua hanya akan membangkitkan murka
Bapa surgawi. Mari berefleksi dan menjaga diri untuk menjadi murid
Tuhan yang berintegritas dan dapat dipercaya dalam hal harta.
WALAUPUN SEORANG BERLIMPAH-LIMPAH HARTANYA,
HIDUPNYA TIDAKLAH TERGANTUNG DARI KEKAYAAN ITU. -TUHAN YESUS (LUKAS
12:15)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar